Tuesday, July 22, 2008

Haydar & Hafy



Dua orang buah hati kami beranjak besar, Haydar sang kakak mulai sekolah di kelas A TK, kamai memilih sekolah yang terletak di sekitar rumah kami di dalam kompleks perumahan rumah kami, jaraknya dari rumah kami tak lebih dari 50 meter, jadi kami tak dipusingkan dengan langganan antar-jemput sekolah. Adapun Hafy sang adik mulai menunjukkan pesonanya bagi kami orangtuanya, senyum dan derai tawanya membuat semua perjalanan keluar rumah terasa lama, karena saya selalu rindu untuk menemui Hafy dan tentu saja Haydar yang tetap mempesona kami orangtuanya meskipun sudah tumbuh besar.



Hari-hari pertama, saya harus menunggu di dalam kelas, karena Haydar masih, entah malu, takut atau entah kurang PD bila ditinggal sendirian, padahal seperti sudah saya sampaikan sekolah Haydar bukan tempat yang asing, TK itu adalah bagian dari kompleks Masjid Al-Bayan, tempat saya dan Haydar biasa menunaikan shalat Jumat. Demikian pula Bu Guru, teman2 Haydar relatif sebagian sudah kami kenal. Tapi ia masih belum PD ditinggal sendirian, hingga hari ketiga ini, tapi ada kemajuan untuk hari ini karena saya bisa meninggalkan haydar setengah jalan masa sekolahnya karena harus mengajar di kelas Semester Pendek saya di Dago.




Tadinya saya agak berpikir, sedikit cemas dan gusar. Bagaimana bisa anak saya yang demikian PD (percaya diri) bila berada di lingkungan rumah atau saat bermain, tapi menjadi pemalu, kurang PD di sekolah. Lalu saya mulai membanding-bandingkan dengan pengalaman masa kecil saya, ahhhh tentu ini tidak fair ya ??

Meskipun seperti halnya Haydar, saya bukan anak yang "nakal" atau "pembuat onar" dan cenderung ikut aturan, tetapi saya lebih PD, saya senang maju ke depan, saya bersemangat bila harus terlibat dalam kegiatan kelas, setidaknya itu yang saya ingat ---atau saya lupa kali ya ?? hehehe----

Tetapi saya yakin setiap anak lahir berbeda, ia mewarisi sebagian gen saya dan gen isteri saya, jadi dia bukanlah saya atau isteri saya. Saya kini tidak menuntut materi pelajaran di TK yang cenderung lebih mirip materi pelajaran Play Group seperti yang pernah Haydar ikuti dahulu di sebuah sekolah yang cenderung "lebih serius" --boleh dibaca: lebih mahal bayarannya--- bagi saya saat ini yang terpenting ia dapat bersosialisasi, mengeri ada orang lain, menghargai perbedaan, mempertahankan hak, dan menyadari bahwa tidak semua keinginannya dapat dipenuhi karena dalam kelompok ada orang lain yang juga punya hak yang mungkin bertentangan dengan keinginannya. Buat saya hingga usia SD tugas Haydar hanyalah bermain...

Bilapun ia harus mengikuti kurus melukis, bermain musik maka itu hanya karena ia menginginkannya. Bila ia belum gemar matematika maka saya akan menunggunya hingga ia memasuki usia SD. Saya menyadari bahwa masa kecil adalah masa yang indah, saya tidak ingin merenggutnya dari anak-anak kami.

Hafy,
Dia semakin membuat kami rindu rumah, semoga ia makin sehat tumbuh kuat sehat cerdas dan memiliki hati yang mulia.

I Love you "H&H".

Papa & mama