Friday, November 02, 2007

Fariz RM dan Kenangan 80'an


Beberapa waktu yang lalu kita mendapatkan kabar bahwa Fariz RM ditangkap polisi karena kepemilikan ganja, dalam sebuah tayangan infotaintment di TV swasta Fariz tidak mengelak bahwa ganja tersebut memang miliknya atau dengan kata lain ia mengakui kalau dirinya adalah konsumen ganja.

Cerita tentang kebiasaan Fariz mengkonsumsi drugs, memang bukan kabar baru. Pria yang menurut saya adalah "prominent" musik Indonesia era 80'an ini dikabarkan memang pernah --atau mungkin ternyata masih-- mengkonsumsi drugs atau narkotika. Akibat pemakaian drugs yang berlebihan itu pulalah mungkin Fariz divonis menderita kanker liver.

Fariz yang ditahun 80an sangat produktif berkarya kemudian menjadi patah semangat dan menghindari pers. Apalagi, kanker membuat tubuhnya kini tak bisa gemuk lagi seperti dulu. Padahal kita tahu sejak akhir tahun 70an hingga masa jayanya di tahun 80an, Fariz yang ngganteng menjadi idola anak muda pada masanya.Kabar berikutnya dari fariz adalah bahwa penyakitnya itu menjadikan Fariz makin dekat pada Tuhan dan keluarganya. Fariz merasa hidupnya kini juga lebih tenang, ia memilih pasrah pada Tuhan. Umur, menurutnya, sudah diatur Yang Di Atas. Pada istri dan anak-anak, Fariz juga mengajarkan bersikap pasrah. "Enggak ada bedanya orang sakit kanker liver dengan yang enggak. Semua orang enggak tahu bagaimana nasibnya kelak," begitu pesan Fariz.

Penyakit kanker liver seolah mengajak Fariz lebih dekat pada Tuhan. Dia belajar bersyukur pada apa pun yang diberikan Tuhan, karena menurutnya, pasti itu yang terbaik buatnya. Itu sebabnya, "Sudah 3 ­ 5 tahun belakangan saya jarang meminta sama Tuhan. Malu. Tuhan sudah memberikan semuanya pada saya. Karier yang bagus, istri yang cantik, anak-anak yang lucu dan menyayangi saya, teman-teman yang baik," paparnya.

Kalau pun meminta, "Saya minta ditunjukkan, apakah kemampuan saya bisa ditransformasikan ke orang lain. Kalau bisa, tolong tunjukkan caranya," tutur Fariz yang kini berkolaborasi dengan Deddy Dhukun dan H. M. Sofhian Mile, anggota DPR, merilis album bertema persatuan bangsa. Sekarang, Fariz merasa hidupnya jadi lebih tenang. "Enggak gampang emosional, lebih dewasa, berpikir jauh, dan sesedikit mungkin berbuat dosa. Yang penting, bersih hati. Sekarang saya menjalani hidup dengan santai."

Tapi berita tentang penangkapan Fariz kembali menghenyakkan kita, terutama fans Fariz dan selaku anak 80an. Saya, dan terutama banyak fans Fariz yang tidak memiliki kedekatan dengan Fariz mungkin berpikir kalau Fariz sudah terlepas dari Narkoba. Banyak pernyataan beliau yang menyatakan bahwa dia sudah bebas.

Berita penangkapan Fariz jelas memprihatinkan kita semua pencinta karya-karya Fariz, karena kita tahu bahwa dia punya potensi luarbiasa yang jarang dimiliki oleh artis di Indonesia.

Fariz seperti halnya kita semua adalah manusia biasa, yang tak luput dari khilaf dan dosa. Bukan tidak mungkin idola kita yang lain, entah itu Iwan Fals ---kita tahu juga puteranya Galang meninggal di usia muda, yang kabarnya juga terkait masalah narkoba--, KD, SBY, atau jangan jauh-jauh orang-orang dekat kita juga melakukan kehilafan.

Kita harus proporsional mendudukan persoalannya, masalah hukum biarlah diselesaikan secara hukum, tapi sebagai manusia kita simpati atas musibah yang dialami Fariz RM. Semoga masih ada kesempatan buat Fariz untuk berkarya lagi, seperti lirik lagu yang dinyanyikan Kelompok 7 Suara, "Kusadar hidup ini hanya sebentar, untuk apa putus asa.... dst.", Jalan Masih Panjang.

No comments: