Friday, November 02, 2007

Senja dan Kenangan akan Sebuah Cerpen



Saya cukup beruntung menempati ruang kantor yang memiliki view yang cukup bagus, kebetulan kantor kami terletak di kawasan Bukit Dago Utara, dan ruangan saya sangat strategis untuk memandangi kemolekan kawasan Dago dan Bandung Utara (KBU) --- yang saytangnya mulai memudar kemolekannya akibat menderunya syahwat pembangunan dan kepentingan komersial.

Tapi saya cukup beruntung masih bisa menikmati sisa-sisa kemolekan kawasan ini, terutama saat senja tiba seperti saat ini. Sambil menunggu azan magrib, semburat warna jingga yang bersahut-sahutan dengan warna pink menghiasi langit sore ini, di kejauhan tampak siluet ranting-ranting pohon sisa musim kemarau tahun ini, ah ternyata masih ada kebahagiaan tersisa diantara belasan keluh kesah dan kekecewaan saya selama seminggu ini.

Saya teringat akan sebuah cerpen yang ditulis oleh Seno Gumira Ajidarma, yang pertama kali saya baca saat kuliah dulu. Kenangan akan senja yang digambarkan dengan indah --mungkin Seno itu Garin Nugroho-nya di karya sastera-- dalam cerpen itu seolah hadir lagi petang ini dalam gambaran Bandung Utara sore hari.

Senja mulai turun, seiring berakhirnya suara azan di kejauhan. Saya harus segera bergegas, mempersiapkan diri untuk pulang ke rumah, mungkin saya tidak dapat b ebagi kisah "Senja" dari cerpen Seno itu dengan isteri dan anak saya, tapi setidaknya saya bisa berbagi oleh-oleh martabak dan sate padang buat isteri dan anak saya.


Untuk mengetahui cerpen SEno bisa dilihat di link ini: http://sukab.wordpress.com/2007/05/31/sepotong-senja-untuk-pacarku/

1 comment:

Dina Rasidin said...

hohoho pak dosen doyan sate padang juga? ;))